Sodokan panggul atau dorongan panggul adalah gerakan menyodokkan daerah panggul kedepan dan kebelakang atau ke samping, yang bisa dijumpai dalam berbagai aktivitas, seperti saat menari atau dalam aktivitas persetubuhan. Sodokan panggul umum digunakan selama proses persanggamaan banyak spesies mamalia,[1][2][3] termasuk manusia,[4] atau untuk aktivitas seksual lainnya (seperti seks non-penetratif). Pada tahun 2007, ilmuwan Jerman mencatat bahwa monyet betina dapat meningkatkan kekuatan dan jumlah sodokan panggul yang dilakukan oleh pejantan dengan mengeluarkan suara selama berhubungan seksual.[5] Pada rusa ekor putih, proses perkawinan hanya berupa sodokan panggul tunggal.[6]